OSPEK, mendengar kata itu mungkin sudah tidak
terdengar asing lagi di kalangan mahasiswa, terutama di kalangan mahasiswa
baru. Di kampus gw ini dikenal dengan istilah PPS dengan kepanjangan Pengenalan
Program Studi.
Yap hari ini tepat hari pertama pra-PPS dan disinilah
kegantengan gw akan menurun 25% karena rambut gw bakal digundulin. T.T , gw gak
takut seberapa sulit penyiksaan yang akan gw terima, kalo boleh gw disiksa
dicambuk gak apa-apa dah asalkan rambut gw tetap utuh walafiat. Tapi apa boleh
buat sudah memang menjadi aturan dan PPS ini memang diwajibkan untuk diikuti
oleh mahasiswa baru. Masalah
penggundulan itu hanya satu dari komponen-komponen penyiksaan yang amat
memalukan buat gw, selain itu penggunaan nama bagus yang sebenarnya jelek dan
nama asli gw yang sebenarnya bagus dianggap jelek. Gw juga disuruh bawa tas
plastik besar yang diselempangin dan helm yang terbuat dari vas bunga yang
musti berwarna biru, ember yang
berukuran 5G berwarna biru, Air kemasan yang bervolume 1liter, dll.
Saat
di PPS inilah kreatifitas gw muncul, nyokap gw sempet nolongin gw buat membeli
perlengkapan yang ada tapi justru perlengkapan yang paling penting yang nyokap
gw gak dapat dan malah beli yang model lain seperti membeli vas bunga yang
warna ijo dan ember biru bukan ukuran 5G. Gw yang saat itu udah pasrah karena
udah keliling pasar di Manado gak nemuin yang namanya ember 5biru dan vas bunga
warna biru yang udah pada kehabisan semua, akhirnya menemukan sebuah ide yang
brilian, seperti memanfaatkan perlengkapan yang udah dibeliin ama nyokap gw.
Yang pertama untuk helm vas bunga gw yang berwarna ijo, kebetulan gw sempet
beli lakban warna biru jadi gw menggunakan lakban biru tersebut untuk menutupi
warna ijo diluar vas bunga hingga terlihat warna biru dari luar. Sekarang untuk
masalah ember biru 5G, gw cmn ada ember buat kain pel yang berukuran 4G, gw pun
memanfaat kan ember 5G temen gw dan mengam stiker keterangan ember dan
memindahkannya ke ember gw. Dan akhirnya tadaaa, kelar juga permasalahan
kebutuhan gw buat PPS tanpa perlu merogeh kocek banyak. Dilengkapi dengan
alat-alat lain gw pun dengan gagahnya siap mengikuti PPS. Dari pembuatan
perlengkapan peralatan PPS tersebut gw jadi teringat dengan hubungan gw dengan
pasangan gw dulu. Dia menginginkan gw
merubah sifat-sifat yang dia gak suka dan tanpa gw sadari kalo itu emang udah
menjadi sifat bawaan gw dan jika gw merubahnya itu akan membuat gw menjadi
seperti bukan diri gw yang sebenarnya, tetapi setelah gw putus dari dia sifat
lama gw itu pasti akan kembali, sama seperti vas bunga ini karena waktu dan situasi yang sudah terdesak dan juga kewajiban untuk
PPS gw melakukan apa saja agar bisa memberikan apa yang diharapkan biarpun itu
dengan menutupi semua warna ijo yang ada dengan lakban biru, dan jika selesai
PPS vas ini akan dilepas lakbannya dan kembali ke fungsi aslinya sebagai vas
bunga.
PPS
ini buat gw seperti hidup dan mati karena dari SMA gw gak pernah ikut MOS ataupun masa orientasi lainnya. Jadi gak tau
apa yang akan terjadi sama hidup gw setelah gw mengikuti PPS ini, seperti
bersiap untuk menghadapi sebuah Perang yang besar, ya bisa jadi Perang Dunia
ke-3. Siap gak siap gw musti menghadapi tembok gw. Okey gw udah siap dengan PPS
ini, baik dari perlengkapan, fisik dan mental. IM READY FOR TOMORROW
Related Article:
0 komentar:
Posting Komentar