Ernst Barkmann sebagai SS-Oberschütze
Ernst Barkmann sebagai SS-Oberscharführer
Ernst Barkmann di atas mesin perang favoritnya, Panzerkampfwagen V 'Panther'. Jangan lupakan pula tanda tangannya!
Lukisan 'Barkmann's Corner' yang memperlihatkan saat kejayaan Ernst Barkmann
Pertemuan para veteran Waffen-SS peraih Ritterkreuz. Dari kiri ke kanan : Heinrich 'Hein' Springer, Ernst Barkmann, Heinz Macher, Eichler, Theodor Wisch, Dieter Wisliceny, Albert Stenwedel, Willi Hein dan Werner Meyer
Ernst Barkmann (kanan) bersama dengan Ernst August Krag (tengah) dan Heinz Macher dalam pertemuan para veteran Waffen-SS pasca perang
Ernst Barkmann (kanan) berbincang dengan legenda hidup Waffen-SS, Joachim 'Jochen' Peiper, sementara Ernst August Krag mendengarkan, dalam pertemuan antar para veteran Waffen-ss pasca perang. Mereka berdua adalah rekan seperjuangan dari sejak tahun 1945 di Austria ketika Peiper memasukkan unit Barkmann ke dalam Kampfgruppenya dalam waktu yang tidak terlalu lama
Boneka Ernst Barkmann lengkap dengan seragam hitam panzertruppe dan dekorasi di dadanya (Eiserne Kreuz 1st class, Infantry Badge, dan Verwundetenabzeichen). Tapi anehnya, kok justru medali paling bergengsi, Ritterkreuz, justru nggak ada?
Ernst Barkmann lahir di Kisdorf, Holstein 25 Agustus 1919. Sebagai anak seorang petani, Barkmann menamatkan sekolah formalnya di tahun 1935, dia kemudian ikut mengelola tanah pertanian keluarganya. 1 April 1936 Barkmann bergabung dengan SS-Standarte Germania sebagai seorang sukarelawan dan setelah latihan selama 3 bulan, Barkmann bergabung dengan III Battalion of the Standarte di Radolfszell. Tahun 1939 Barkmann ikut berpartisipasi dalam Blitzkrieg yang dilancarkan Jerman ke Polandia. Selama partisipasinya di Polandia Barkmann memperoleh promosi menjadi SS-Rottenführer. Germania kemudian juga turut berpartisipasi saat melakukan invasi ke Perancis. Di sini Barkmann kemudian memperoleh Infantry Assault Badge.
Barkmann memulai karirnya di unit lapis baja sebagi gunner untuk SS-Rottenführer Alfred Hargesheimer Panzer III Ausf J/1. Unitnya tergabung di 2.SS-Panzergrenadier-Division, Das Reich. Unitnya ini sendiri berada di bawah SS-Panzerkorps yang dipimpin oleh SS-Obergruppenführer Paul Hausser. Di tahun yang sama, Barkmann mengalami luka serius saat bertempur di sekitar Dnieprpetrowsk (Operasi Barbarossa), luka ini kemudian membuat Barkmann memperoleh medali Iron Cross (Second Class). Akhir 1941, setelah mengalam masa penyembuhan, Barkmann sempat ditransfer ke Belanda untuk menjadi instruktur bagi European SS-Volunteers. Tapi tidak betah jauh dari medan tempur, Barkmann kembali ke front timur pada awal tahun 1942. Musim Salju tahun 1942 Barkmann ditugaskan di 2nd Kompanie of 2nd Panzer Regiment of 2nd SS Panzer Division Das Reich. Di tahun 1943 ini juga Ernst Barkmann mendapat promosi menjadi SS-Unterscharfuhrer dan berhak menjadi komandan atas tanknya sendiri (saat itu masih memakai Panzer III). Saat ikut bertempur di Third Battle of Kharkov Barkmann membuktikan dirinya sebagai tanker yang handal. Sejumlah kill berhasil di buatnya terhadap tank Russia yang jauh lebih superior. Ini kemudian membuatnya dianugerahi Iron Cross (First Class). Pertengahan tahun 1943, Barkmann dipindahtugaskan ke 4th Kompanie, kali ini unitnya dilengkapi dengan peralatan tempur baru; Panzer V Panther.
Awal tahun 1944 seluruh divisinya dipindahkan ke Bordeux, sebelah selatan Perancis. Dengan dilancarkannya D-Day oleh sekutu 2nd SS Panzer Division Das Reich kemudian diberangkatkan ke wilayah utara Perancis untuk menghadapi pasukan sekutu.
8 Juli 1944 Barkmann membuat skor pertamanya untuk tank Amerika. Saat itu dia menghancurkan sebuah Sherman di dekat Saint Lo. 12 Juli 1944, Barkmann kembali menambah skornya dengan 2 buah Sherman dan men-disable sherman no.3, lokasinya juga masih di sekitar Saint Lo. Sayangnya kali ini Panther Barkmann juga menjadi korban dari anti tank sekutu, dan harus masuk bengkel. Setelah istirahat sehari, Barkmann kembali beraksi pada tanggal 14 Juli 1944, kali ini berhubung Panthernya masih dalam kondisi diperbaiki, Barkmann berangkat dengan menggunakan Panther cadangan. Hari itu Barkmann sukses menjalankan dua misi yang ditugaskan kepadanya, pertama me-recover 4 buah Panther yang cut off behind enemy lines dan yang kedua menyelamatkan prajurit Jerman yang terluka dan tertangkap oleh sekutu.
26 Juli 1944 merupakan hari naas bagi Barkmann. Saat sedang menjalani perbaikan mesin di field workshop, fighter bomber sekutu menyerang. Sebuah bom menghantam engine compartement dari Panther miliknya. Setelah mengalami perbaikan darurat, 27 Juli Barkmann kemudian berangkat untuk menyusul kesatuannya. Pada tanggal inilah kemudian yang membuat Barkmann menjadi terkenal. Saat sedang dalam perjalanan menyusul unitnya itu Barkmann bertemu dengan unit infanteri Jerman yang sedang bergerak mundur dekat sebuah desa bernama Le Lorey. Unit ini kemudian menginfokan bahwa sejumlah unit lapis baja sekutu sedang bergerak ke arah posisi Barkmann saat ini. Barkamann kemudian mengirimkan 2 orang anak buahnya untuk memverifikasi informasi tersebut. Anak buahnya kemudian kembali dengan info yang lebih lengkap: 15 Sherman dan sejumlah kendaraan militer lainnya. Barkamann kemudian memindahkan Panthernya ke lokasi yang lebih terlindung, dan tidak lama kemudiam column pertama datang dan Barkmann langsung melakukan serangan. 2 Sherman pertama menjadi korban dan kemudian sebuah tanker truk juga menjadi korban serangan pertama Barkmann. 2 Sherman kemudian mencoba untuk melakukan gerakan melingkar untuk menghindari 2 tank yang terbakar didepan. Tapi tembakan dari Panther kembali menghancurkan 2 tank naas tersebut. Tank ke 3 kemudian juga menyusul menjadi sasaran tembakan Barkmann. Pihak Amerika kemudian meminta bantuan dari fighter bomber dan Panther dari Barkmann kembali terkena serangan udara. Kali ini, selain rusak, beberapa crew juga mengalami luka-luka. Merasa mendapat keuntungan dari bantuan udara, 2 buah Sherman kembali mencoba untuk menamatkan riwayat Panther yang dalam kondisi “wounded” tersebut. Tapi kembali mereka menjadi korban dari Panther tersebut. Barkmann kemudian bersama crewnya mencoba melakukan perbaikan darurat, dan saat berhasil menyalakan mesinnya kembali dan sedang melakukan manuver mundur sebuah Sherman yang mencoba mengejar kembali menambah daftar kill Barkmann. Hari itu kemudian dikenal dengan “Barkamann's Corner” dan Barkmann entitle untuk kill terhadap 9 buah Shermann dan sejumlah kendaraan militer lainnya.
28 Juli 1944 Barkmann kembali berhasil bergabung dengan kesatuannya di Coutances, dan dalam periode 2 hari Barkmann berhasi menghancurkan 15 Sherman dan kendaraan militer lainnya. Sebuah kejadian konyol juga sempat menimpa Barkmann, pada tanggal 30 Juli, setelah pihak Amerika melancarkan Operasi Cobra, pihak sekutu berhasil mengepung Granville, tapi Barkmann berhasil mendobrak kepungan tersebut. Bahkan hal tersebut dilakukan sembari menarik sebuah Panther yang dalam kondisi rusak. Saat mendapat perintah untuk menghancurkan Panther yang rusak tersebut, anak buah Barkmann melakukan kesalahan dan jadinya malah ke-2 Panther tersebut meledak. Akibat mereka harus berjalan kaki 7 kilometer untuk kembali ke garis wilayah Jerman. 5 Agustus Barkmann dan anak buahnya berhasil mencapai markas kesatuannya tersebut. 5 September 1944, Barkmann dianugerahi Knight's Cross untuk performanya selama menghadapi sekutu di saat D-Day. Exploit Barkmann di medan tempur kembali berlanjut di Ardennes pada bulan Desember 1944 dan menghadapi musuh lamanya; T-34 di Vienna pada Maret 1945. Saat sedang bertempur di dekat kota Stuhlweissenburg, Barkmann menghancurkan 4 T-34. Ini melengkapi total 3000 tank yang telah dihancurkan oleh Das Reich Division selama perang dunia ke II. Di akhir perang Barkmann menyerahkan diri ke pihak Inggeris setelah berhasil menyeberang ke British Zone.
Selama karirnya Barkmann memperoleh Knight's Cross untuk bravery dan skills, Wound Badge in Silver, Iron Cross (Second dan First Class), Infantery Assault Badge serta Panzer Assault Badge untuk 25 dan 50 engagements dengan pihak musuh. Barkamann survive dari Perang Dunia ke II dan tinggal di Kisdorf, kota tempat kelahirannya. Dia bahkan juga menjadi long-time fire-chief dan sekaligus walikota (burgomaster).
Related Article:
0 komentar:
Posting Komentar